Kritik Albert Borgmann dalam Informasi tentang Realitas Versus Informasi untuk Realitas (Suatu Pendekatan Filsafat dan Proses Penulisan Hadis)
Abstract
Era digital ditandai dengan percepatan dalam segala hal, tak luput di dalamnya berkaitan tentang transfer informasi. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi halangan dalam proses penyampaian informasi. Secara tidak langsung dalam dekade ini, struktur dan pandangan masyarakat mulai berubah dikarenakan berita yang sering simpang siur kebenarannya. Istilah baru pun bermunculan seperti hoax dan viral. Oleh karena itu, filsafat harus ikut serta bertanggung jawab dalam memecahkan persoalan-persoalan ini, sebagaimana filsafat pula yang membentuk awal dari proses kemajuan manusia hingga kini.
Dalam tulisan ini, berusaha memahami perkembangan dan percepatan informasi yang ada, menggunakan “kaca mata” seorang tokoh Albert Brogmann dalam tulisannya Information and Reality at the Turn of the Century. Kemudian dianalisis menggunakan pendekatan ontologis maupun epistemologis serta dikaitkan dengan proses penulisan hadis. Sehingga mencoba kembali memahami dasar proses informasi yang seharusnya kembali dijadikan pedoman dalam penyampaiannya.
Proses penulisan hadis yang ada dalam dunia ke-Islam-an, patutnya menjadi rujukan—minimal—kita dapat mengambil ruh dan semangatnya untuk mendekati kebenaran yang sejatinya. Sehingga informasi-informasi yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat dipertanggung jawabkan, baik secara valid maupun sisi manfaat dan tujuannya. Menghindari dari kesalahpahaman dalam memaknai informasi yang beredar. Sebab, terbentuknya pengetahuan yang dimiliki manusia berasalkan dari sebuah informasi yang valid dan teruji.
Full Text:
PDFReferences
Adelbert Snijders, Manusia dan Kebenaran, (Yogyakarta: Kanisius), 2006
Albert Borgmann, Information and Reality at the Turn of the Century, (Amerika: Philosophy Faculty Publications), 1995
Albert Borgmann, Information and Reality at the Turn of the Century, (Amerika: Philosophy Faculty Publications), 1995
Firdaus Achmad, Manusia: Aku Bereksistensi, (Pontianak: IAIN Pontianak Press), 2016
J.W.M. Bakker. SJ. Filsafat Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisius), 2005
Jean Baudrilliard, Simulations, (New York: Semiotext (e)), 1983
Jeff Zaleski, Spirirtualistas Cyberspace, (Bandung: Mizan), 1999
Jiddu Krihnamurti, “Mencari Kebenaran”, dalam majalah Mawas Diri 1983
Mark Slouka, Ruang Yang Hilang: Pandangan Humanis Tentang Budaya Cyberspace Yang Merisaukan, diterjemahkan Zulfahmi Andri, (Bandung: Mizan), 1999
Mark Slouka, War of the worlds: The assault on reality, (Abacus), 1995
Nicholas Negroponte, Being Digital, terjemah Ahmad Baiquni, (Bandung: Mizan), 1998
Russell, Bertrand. Persoalan-Persoalan Seputar Filsafat, Ahmad Asnawi (terj.), (Jakarta: Ikon Teralitera), 2002
Solahudin, M. Agus dan Suryadi, Agus, Ulumul Hadis, (Bandung: Pustaka Setia), 2015
Toety Heraty Noerhadi, Aku Dalam Budaya, (Jakarta: Pustaka Jaya), 1984
Utang Ranu Wijaya, Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaya Media Pratama), 2016
Yasraf Amir Piliang, Transpolitika: Dinamika Politik di Dalam Era Virtualitas, (Yogyakarta: Jalasutra), 2005
DOI: https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v11i1.819
DOI (PDF): https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v11i1.819.g428
Article Metrics
Abstract view : 1137 timesPDF - 817 times
Article Metrics
Abstract view : 1137 timesPDF - 817 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Al-Hikmah
License URL: http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah
Al-Hikmah by http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.