Religious Pluralism: Between Syncretism and Tantularism

Moh. Toriqul Chaer

Abstract

This article has several objectives: first, to discover the background of religious pluralism in Javanese society, notably among the communities in Ketanggi; second, to recognize religious practice in Ketanggi; and third, to explore the religious attitudes of Ketanggi people towards religious pluralism. This article is based on field research carried out in Ketanggi sub-district of Ngawi, East Java, which is inhabited by the communities with different religious backgrounds. This paper argues that religious commitment among Ketanggi people is partly based on ‘tantularism’, a sort of ethical principle which emerges as a result of the encounters between religion and local wisdom. The reception of Ketanggi people towards religious and cultural pluralism is expressed through the concept of lilo legowo (voluntary reception towards the other) which in turn becomes foundation of religious tolerance in that area.

Keywords

Religious Pluralism; Tantularism; Javanese Cultur

Full Text:

PDF

References

Ancok, Djamaludin dan Fuat Nashori Suroso. 2008. Psikologi Islami; Solusi Islam atas Problem-problem Psikologi, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, cet. VII
Balai Penelitian, Pengembangan dan Statistik Kabupaten Ngawi. 2009. Ngawi dalam Angka, Ngawi: CV. Mahardika.
Bastaman, Hanna Djumhana. 2005. Integrasi Psikologi dengan Islam; Menuju Psikologi Islami, Jakarta: Pustaka Pelajar, cet. IV,
Damami, Muhamad. 2002. Makna Agama dalam Masyarakat Jawa, Yogyakarta: LESFI.
Dayakisni, Tri dan Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Dister, Nico Syukur. 1994. Pengalaman dan Motivasi Beragama, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Djam’amnnuri. 1997. Ekspresi Keagamaan, Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga.
Furnivall, JS. 1967. Netherlands India: A Study of Plural Economy, Cambridge at The University Press.
Hidayat, Komarudin,. 1993. Ilmu Perbandingan Agama: Ketegangan antara Dialog dan Dakwah, Ulumul Qur’an, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. I, Vol. IV.
Koentjaraningrat dan Donald K. Emmerson (ed), 1985. Aspek Manusia dalam Penelitian Masyarakat, Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Muhaimin, A.G., 2001. Islam dalam Bingkai Budaya Lokal Potret di Cirebon, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.
Mulder, Niels. 1986. Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Mulder. Niels. 2001, Mistisime Jawa, Ideologi di Indonesia, Yogyakarta: LKIS
Najati, Utsman. 1985. Al- Qur’an dan Ilmu Jiwa Agama, Bandung: Pustaka, 1985
Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Agama Sebuah Pengantar, Jakarta: Pe­nerbit Mizan.
Riyadi, Hendar. 2006. Melampaui Pluralisme: Etika Al-Qur’an tentang Keragaman Agama , Jakarta: RMBOOKS & PSAP.
Stange, Paul, 1998. Politik Perhatian: Rasa dalam Kebudayaan Jawa (terj.) Yogyakarta: LKIS.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta
Sujamto. 1992. Re- Oreintasi dan Revitalisasi: Pandangan Hidup Masyarakat Jawa Semarang: Dahara Prize.
Suseno, Franz Magniz. 2003. Etika Jawa; Sebuah Analisa tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Sunardi. 1994. “Dialog: Cara Baru Beragama, Sumbangan Hans Kung bagi Dialog antar-Agama,” dalam Seri DIAN I/Tahun I: Dialog Kritik dan Identitas Agama, Yogyakarta: Dian.
Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir, Yogyakarta: Penerbit LKIS.
Taum, Yoseph Yapi, 2006. “Wawasan Kebangsaan dari Perspektif Budaya Flores.” Makalah Dialog Budaya Daerah “Merumuskan Kembali Wawasan Kebangsaan Melalui Perspektif Budaya Lokal” yang diselenggarakan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 18 – 19 April 2006 di Wisma Kinasih Kaliurang.
Wijayanti, Herlani. 2010. Jurnal Psikologi, Volume 3, No. 2, Juni 2010

Article Metrics

Abstract views: 1974 PDF views: 1154